hubungi kami di +62 813 283 075 26 atau wahyudi.sastradinama@gmail.com apabila anda menginginkan gambar, keterangan, atau informasi dari wayang yang sudah / belum kami tampilkan.

Minggu, 02 Oktober 2011

Prabu Kresna


picture of Prabu Kresna © wayang-sastradinama.blogspot.com


Kresna, raja kerajaan Dwaraka, mempunyai istri bernama Rukmini dan anak bernama Samba. Dikenal sebagai Narayana disaat mudanya, dalam perang Bharatayudha, Kresna berperan sebagai kusir kereta perang Arjuna serta menjadi penasehat pihak Pandawa, setelah Duryudana lebih memilih tambahan pasukan dari Kresna untuk memperkuat kekuatannya daripada keikut sertaan Kresna namun tanpa ia membawa senjata satupun. Kresnalah yang meyakinkan Arjuna untuk menghabisi Adipati Karna, yang merupakan saudara satu ibu Arjuna. Kresna pulalah yang menghidupkan kembali Parikesit, cucu Arjuna yang dibunuh oleh Aswatama saat masih berada di dalam janin.

Kamis, 29 September 2011

Brahma

picture of Dewa Brahma © wayang-sastradinama.blogspot.com

picture of Dewa Brahma © wayang-sastradinama.blogspot.com

Narayana, Kresna muda

picture of Narayana © wayang-sastradinama.blogspot.com

kolo marico


picture of Kolo Marico © wayang-sastradinama.blogspot.com


Kolo Marico adalah raksasa yang ditugaskan oleh Rahwana untuk mengalihkan perhatian Rama. Kolo Marico kemudian berubah menjadi Kijang yang menggoda perhatian Sinta sehingga Sinta meminta Rama untuk memburunya. Walaupun dengan berat hati, Rama akhirnya meninggalkan Sinta dibawah penjagaan Laksmana. Kolo Marico kemudian menirukan suara teriakan minta tolong Rama agar Laksmana juga meninggalkan penjagaannya atas Sinta.

cantrik jonoloko


picture of Cantrik Jonoloko © wayang-sastradinama.blogspot.com


terlihat seperti anak kecil (dan konon kelakuannya seperti anak kecil juga), cantrik jonoloko sebenarnya adalah orang tua yang biasanya muncul sebagai figur pembantu dari begawan. pembawaannya yang ceplas-ceplos seringkali dianggap sebagai bahan lelucon, walau tak jarang ia sebenarnya berusaha menyederhanakan apa yang dijelaskan oleh sang begawan.

Sugriwa, raja kera

picture of Sugriwa © wayang-sastradinama.blogspot.com


picture of Sugriwa © wayang-sastradinama.blogspot.com


Sugriwa adalah raja kera dari kerajaan Kiskenda, yang menyediakan bala tentara wanara untuk membantu Rama merebut kembali Dewi Sinta dari Rahwana.

Sebelumnya, Sugriwa dan Subali, saudaranya, terlibat perang saudara yang disebabkan salah paham antara keduanya. Alkisah ada raksasa yang menantang berkelahi Subali. Karena tidak pernah menolak tantangan apapun, Subali menerima tantangan tersebut. Subali dan Raksasa itu bertarung hingga masuk ke dalam gua. Sebelum masuk ke dalam gua, Subali berpesan kepada Sugriwa untuk menggantikannya menjadi raja apabila Subali mati.  Sugriwa yang menunggu di luar gua mendengar teriakan dan darah mengalir keluar gua, hingga ia mengira bahwa Subali telah meninggal. Sugriwa pun menutup gua itu agar raksasa tidak mampu keluar dari gua tersebut, lalu kembali ke Kiskenda untuk menjalankan pesan dari Subali.

Setelah Sugriwa mengangkat dirinya menjadi raja, ternyata Subali tidak meninggal dan kembali ke Kiskenda. merasa dikhianati, Subali kembali mengambil kekuasaannya sebagai raja, mengusir Sugriwa dan mengambil istrinya. Dalam pengasingan, Rama dan Laksmana sedang dalam pencarian atas Dewi Sinta. Mengira keduanya adalah utusan Subali yang datang untuk membunuhnya, Sugriwa mengutus keponakannya, Hanoman untuk mencari tahu siapa Rama dan Laksmana. Setelah tahu siapa kedua orang tersebut, Sugriwa menceritakan masalahnya, dan meminta bantuan Rama untuk merebut istri dan kerajaannya kembali.

Singkat kata, Sugriwa mampu mengalahkan Subali dengan bantuan Rama, lalu Sugriwa menyediakan bala tentara wanara untuk membantu Rama merebut kembali Sinta. Bala tentara inilah yang pada perjalanannya membangun jembatan raksasa yang menghubungkan antara pantai tempat mereka dan Alengka. Hanoman, keponakan Sugriwa juga menjadi orang kepercayaan Rama.

Bisma

picture of Bisma © wayang-sastradinama.blogspot.com



Bisma, anak dari Prabu Santanu, raja Astina. saat mudanya disebut Dewabrata, yang berarti keturunan Bharata yang luhur. Dalam hidupnya, Bisma memilih untuk menjalani hidup tanpa menikah, yang mana membuatnya terkena kutukan dari Dewi Amba. Alkisah, Bisma menjadi wakil saudaranya untuk mencari jodoh. Bisma mengikuti sayembara yang membuatnya memenangkan 3 orang putri, Dewi Amba, Dewi Ambika, dan Dewi Ambalika. dalam perjalanan, ternyata dewi Amba mencintai Bisma. terikat oleh sumpahnya yang tidak mau menikah seumur hidup, Bisma menolak cinta Dewi Amba. Dewi Amba yang tak mau menyerah, masih menyatakan cintanya kepada Bisma. Bisma menakut-nakuti Dewi Amba dengan panah agar Dewi Amba takut dan menyingkir, namun tanpa sengaja panah itu terlepas dan menembus tubuh Dewi Amba. Sesaat sebelum meninggal, Dewi Amba mengucapkan kutukan bahwa kelak Bisma akan meninggal saat perang dikarenakan perempuan.


Saat terjadi perang Bharatayudha, Bisma berpihak kepada Kurawa. Disaat kereta Arjuna berhadapan dengan Bisma, Arjuna urung melepaskan panahnya dikarenakan hormatnya kepada kakeknya itu. Kresna yang lepas kesabarannya turun dari kereta dan mengambil chakra yang kiranya akan dilepaskan kepada Bisma, namun urung dilakukan atas permintaan Arjuna. Datanglah Srikandi, prajurit wanita dari Astinapura. terikat sumpah perangnya yang tidak akan melawan perempuan, Bisma tidak melawan. Ia terkena panah Srikandi, lalu roboh di medan laga.

Mendapat berkah dari ibunya, Bisma mempunyai kesaktian yakni mampu menentukan kapan waktunya ia meninggal. Ia memilih meninggal ketika perang Bharatayudha selesai.

Selasa, 27 September 2011

Donorejo

picture of Donorejo © wayang-sastradinama.blogspot.com

picture of Donorejo © wayang-sastradinama.blogspot.com

Begawan - Monk


picture of Begwan © wayang-sastradinama.blogspot.com


picture of Begawan © wayang-sastradinama.blogspot.com

Batara Bayu - Dewa Angin


picture of Batara Bayu © wayang-sastradinama.blogspot.com

picture of Batara Bayu © wayang-sastradinama.blogspot.com

Minggu, 25 September 2011

Arjuna tapa

picture of Arjuna Tapa © wayang-sastradinama.blogspot.com

Selasa, 03 Mei 2011

proses pembuatan wayang



proses pembuatan wayang kulit melewati beberapa proses, seperti yang akan dipaparkan dibawah.

A. Pra produksi

1. Perlu diketahui bahwa wayang kulit terbuat dari kulit kerbau. Maka setelah kerbau disembelih, maka kulit yang telah bersih dari lemak yang biasa menempel direndam selama 24 jam agar bersih.

2. kulit kerbau yang telah direndam selama 24 jam tersebut kemudian dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari. namun sebelum dijemur, kulit tersebut dipasang pada bingkai kayu, atau yang juga disebut dipentang. proses pentang ini bertujuan agar kulit tidak menyusut saat mengalami proses pengeringan yang memakan waktu 2-3 hari apabila cuaca cerah.

3. setelah kering, kulit kerbau dilumuri batu kapur (gamping) untuk memudahkan pekerja merontokkan bulu yang masih menempel di kulit, sehingga didapat lembaran kulit yang kering dan siap diolah menjadi wayang.

lembaran kulit siap dibuat menjadi wayang © wayang-sastradinama.blogspot.com

B. Proses produksi

1. lembaran kulit yang sudah siap untuk diolah menjadi wayang dipotong menurut besar wayang yang akan dibuat, lalu digoreskan pola kasar sebagai panduan penatah (orang yang bertugas menatah / mengukir wayang).

goresan panduan bentuk wayang © wayang-sastradinama.blogspot.com

2. kulit yang sudah dibuat goresan panduan tersebut akan diukir / ditatah oleh penatah. alat yang dipakai oleh penatah adalah pukul (palu yang terbuat dari kayu), landesan (landasan wayang saat ditatah, terbuat dari potongan kayu utuh), tatah (alat pengukir), wungkal (batu pengasah tatah), serta penahan wayang agar tidak bergeser saat ditatah.

alat pembuat wayang © wayang-sastradinama.blogspot.com

proses pembuatan wayang - tatah © wayang-sastradinama.blogspot.com


3. wayang yang selesai ditatah akan dihaluskan permukaannya, serta tepiannya agar halus. proses ini juga kerap disebut dideligi, agar permukaan wayang kulit halus saat dilukis.

wayang yang selesai ditatah © wayang-sastradinama.blogspot.com

4. setelah proses deligi, wayang diberi cat dasar (bisa berwarna kuning atau putih). penggunaan cat dasar ini bertujuan agar warna yang akan dipalai untuk melukis ornamen wayang lebih tahan lama serta pemukaan wayang halus.

wayang yang sudah diberi cat dasar kuning dan memasuki proses lukis © wayang-sastradinama.blogspot.com

5. sebelum wayang benar-benar dilukis, ada satu proses penghalusan wayang yang disebut dikuwu. dikuwu berasal dari kata kuwu yaitu cangkang kerang laut yang dipakai untuk menghaluskan wayang yang sudah diberi cat dasar. proses ini dilakukan dengan cara cangkang kerang laut tersebut digosokkan terus menerus dipermukaan wayang hingga halus. terkadang digunakan pula batu alam yang keras namun permukaannya halus, seperti giok atau batu ijo.

cangkang kerang laut dan batu ijo untuk proses dikuwu © wayang-sastradinama.blogspot.com

6. setelah permukaan wayang benar-benar halus, maka dilakukan proses lukis detail wayang atau yang juga disebut sungging. proses sungging ini dilakukan secara detail, hingga ke garis terhalus ornamen wayang yang terkadang kurang diperhatikan oleh mata biasa.

proses sungging © wayang-sastradinama.blogspot.com


detil lukisan ornamen wayang saat proses sungging © wayang-sastradinama.blogspot.com

7. wayang yang sudah melalui semua proses diatas akan memasuki proses terakhir, yaitu pemasangan gapit atau pegangan yang terbuat dari tanduk kerbau. terkadang untuk alasan selera pemesan atau estetika, proses pemasangan gapit ini tidak dilakukan, sebagai gantinya wayang dapat diberi frame seperti lukisan pada umumnya atau dijadikan hanging/ standing display.

gapit yang telah terpasang pada wayang © wayang-sastradinama.blogspot.com

lamanya proses pengerjaan wayang mampu mencapai 2-3 bulan, bahkan lebih, bergantung pada beberapa hal, seperti jenis wayang dan ukuran yang dikehendaki. untuk informasi yang lebih jelas, anda bisa menghubungi kami di wahyudi.sastradinama[at]gmail.com.

Senin, 02 Mei 2011

Limbuk & cangik


kiri : cangik, kanan : limbuk

left : cangik, right : cangik

picture of limbuk & cangik © wayang-sastradinama.blogspot.com

punakawan

dari kiri ke kanan : bagong, petruk, gareng, semar

from left to right : bagong, petruk, gareng, semar

picture of punakawan © wayang-sastradinama.blogspot.com

adipati karna

picture of Adipati Karna © wayang-sastradinama.blogspot.com


detailed picture of Adipati Karna © wayang-sastradinama.blogspot.com

garuda

picture of Garuda © wayang-sastradinama.blogspot.com



detailed picture of Garuda © wayang-sastradinama.blogspot.com


Senin, 03 Januari 2011

dewi srikandi


picture of srikandi © wayang-sastradinama.blogspot.com

Bagong (Punakawan)

picture of bagong © wayang-sastradinama.blogspot.com

Rahwana - Raja Alengka

picture of rahwana © wayang-sastradinama.blogspot.com



Rahwana, juga disebut sebagai Prabu Dasamuka karena memiliki10 wajah, adalah Raja di kerajaan Alengka. Mempunyai anak bernama Indrajit, Prabu Rahwana tertarik kepada kecantikan Dewi Sinta, Istri Rama. Rahwana pun mengutus Kolo Marico untuk mengalihkan perhatian Rama dan Laksmana. Rahwana pun menyamar menjadi seorang Brahmana yang meminta sedekah kepada Sinta. Namun karena garis penjagaan yang dibuat Laksmana sangat kuat, Rahwana yang menyamar tidak bisa masuk ke dalam kediaman Sinta. Ia pun membujuk Sinta untuk menghapus garis penjagaan itu. Setelah berhasil, Rahwana langsung menculik Sinta dan membawanya pergi ke Alengka. Di tengah perjalanan, Rahwana dihalangi oleh Jatayu, seekor burung kawanRama. Rahwana mengalahkannya dengan cara memotong sayap Jatayu, lalu langsung menuju Alengka. 

Kresna triwikrama


 picture of Kresna Triwikrama © wayang-sastradinama.blogspot.com

Prabu Kresna menjelma sebagai raksasa (yang kemudian disebut sebagai Kresna Triwikrama) dikarenakan marahnya kepada Duryudana yang enggan memberikan tahta kerajaan Astinapura kepada Yudhistira. Kemarahan Kresna ini kemudian diredam oleh Barata Narada.

Gatotkaca

Hanoman

Ganesha

Dewa Baruna - Dewa Air, Laut dan Samudera