hubungi kami di +62 813 283 075 26 atau wahyudi.sastradinama@gmail.com apabila anda menginginkan gambar, keterangan, atau informasi dari wayang yang sudah / belum kami tampilkan.

Kamis, 29 September 2011

Bisma

picture of Bisma © wayang-sastradinama.blogspot.com



Bisma, anak dari Prabu Santanu, raja Astina. saat mudanya disebut Dewabrata, yang berarti keturunan Bharata yang luhur. Dalam hidupnya, Bisma memilih untuk menjalani hidup tanpa menikah, yang mana membuatnya terkena kutukan dari Dewi Amba. Alkisah, Bisma menjadi wakil saudaranya untuk mencari jodoh. Bisma mengikuti sayembara yang membuatnya memenangkan 3 orang putri, Dewi Amba, Dewi Ambika, dan Dewi Ambalika. dalam perjalanan, ternyata dewi Amba mencintai Bisma. terikat oleh sumpahnya yang tidak mau menikah seumur hidup, Bisma menolak cinta Dewi Amba. Dewi Amba yang tak mau menyerah, masih menyatakan cintanya kepada Bisma. Bisma menakut-nakuti Dewi Amba dengan panah agar Dewi Amba takut dan menyingkir, namun tanpa sengaja panah itu terlepas dan menembus tubuh Dewi Amba. Sesaat sebelum meninggal, Dewi Amba mengucapkan kutukan bahwa kelak Bisma akan meninggal saat perang dikarenakan perempuan.


Saat terjadi perang Bharatayudha, Bisma berpihak kepada Kurawa. Disaat kereta Arjuna berhadapan dengan Bisma, Arjuna urung melepaskan panahnya dikarenakan hormatnya kepada kakeknya itu. Kresna yang lepas kesabarannya turun dari kereta dan mengambil chakra yang kiranya akan dilepaskan kepada Bisma, namun urung dilakukan atas permintaan Arjuna. Datanglah Srikandi, prajurit wanita dari Astinapura. terikat sumpah perangnya yang tidak akan melawan perempuan, Bisma tidak melawan. Ia terkena panah Srikandi, lalu roboh di medan laga.

Mendapat berkah dari ibunya, Bisma mempunyai kesaktian yakni mampu menentukan kapan waktunya ia meninggal. Ia memilih meninggal ketika perang Bharatayudha selesai.